IGI (Ikatan Guru Indonesia)

Bersama IGI dan Sagusablog meningkatkan kompetensi para guru se-Indonesia.

Perangkat

Kumpulan Silabus dan RPP

Materi Pembelajaran

Kumpulan Materi Pembelajaran

Minggu, 05 Juli 2020

Reproduksi pada tumbuhan dan hewan

                 Reproduksi pada tumbuhan dan hewan

Tumbuhan dan hewan dapat melakukan reproduksi secara seksual dan aseksual.  
  • Reproduksi aseksual adalah reproduksi tumbuhan atau hewan tanpa melewati proses fertilisasi. Reproduksi aseksual menggunakan organ tubuh ataupun bagian tubuh hewan ataupun tumbuhan
  • Reproduksi seksual adalah reproduksi yang melalui proses fertilisasi, yaitu proses peleburan inti sel kelamin jantan (sel sperma) dan inti sel kelamin betina (sel telur).
Reproduksi aseksual pada tumbuhan
  • Reproduksi aseksual alami tumbuhan Angiospermae dengan menggu nakan rhizoma (jahe, kunyit, lengkuas, temulawak), stolon (stroberi), umbi lapis (bawang) , umbi batang (kentang), kuncup adventif daun (cocor bebek), dan anakan. 
  • Reproduksi aseksual buatan dapat dilakukan melalui cangkok, merunduk, menyambung, menempel dan setek. 
Reproduksi seksual pada tumbuhan
merupakan cara reproduksi yang melibatkan sel kelamin dan fertilisasi. Reproduksi seksual pada tumbuhan melibatkan sel kelamin berupa sel sperma yang dihasilkan oleh serbuk sari dan sel telur yang dihasilkan oleh putik. 

Reproduksi pada tumbuhan Gymnospermae secara seksual 
melalui penyerbukan dan pembuahan yang terjadi pada strobilus. Reproduksi aseksual terjadi melalui tunas akar pada tumbuhan pinus dan bulbil pada tanaman pakis haji.
  • Tumbuhan paku mengalami tahap gametofit dan sporofit pada tahap gametofi yaitu dengan diha silkannya sel kelamin. Sel kelamin jantan dan betina yang dihasilkan akan mengalami fertilisasi. Tahapan selanjutnya adalah sporofit,fertilisasi akan tumbuh menjadi tumbuhan paku yang dapat menghasilkan spora.
  • Tumbuhan Lumut (Bryophyta) mengalami reproduksi seksual dan aseksual pada satu kali siklus hidupnya. Reproduksi seksual dengan menghasilkan gamet jantan dan gamet betina, yaitu pada tahap gametofit. pada tahap sporofit menghasilkan spora. Reproduksi lumut secara aseksual dapat melalui gemmae atau kuncup.
Teknologi reproduksi pada tumbuhan
  • vertikultur
  • hidroponik
  • kultur jaringan tumbuhan
Reproduksi secara aseksual
a. Tunas
b. Fragmentasi
c. Partogenesis

Reproduksi secara seksual
 Berdasarkan cara perkembangan dan kelahiran embrionya hewan yang bereproduksi secara seksual dibagi menjadi hewan vivipar, ovipar dan ovovivipar.
  • Beberapa hewan dapat mengalami tahap reproduksi seksual dan tahap reproduksi aseksual dalam satu kali siklus hidup, misalnya pada ubur-ubur.
  •  Beberapa hewan dapat mengalami metamorfosis atau perubahan struktur tubuh tiap tahap pertumbuhan dan perkembangannya. Metamorfosis da pat digolongkan menjadi metamorfosis sempuna dan metamorfosis tidak sempurna. 
  • Teknologi reproduksi pada hewan ialah melalui inseminasi buatan. 
  • Hewan dan tumbuhan terjaga kelangsungan hidupnya selain melalui reproduksi juga melalui peristiwa adaptasi dan seleksi alam

Pengukuran

Pengukuran 

merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan. Misalnya, kita melakukan kegiatan pengukuran panjang meja dengan pensil. Dalam kegiatan tersebut artinya kita membandingkan panjang meja dengan panjang pensil. Panjang pensil yang kita gunakan adalah sebagai satuan. Sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan angka disebut besaran, sedangkan pembanding dalam suatu pengukuran disebut satuan. Satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang sama atau tetap untuk semua orang disebut satuan baku, sedangkan satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang tidak sama untuk orang yang berlainan disebut satuan tidak baku

Pengukuran Panjang

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang benda haruslah sesuai dengan ukuran benda. Sebagai contoh, untuk mengukur lebar buku kita gunakan pengaris, sedangkan untuk mengukur lebar jalan raya lebih mudah menggunakan meteran kelos.

Pengukuran Panjang Dengan Mistar

Penggaris atau mistar berbagai macam jenisnya, seperti penggaris yang berbentuk lurus, berbentuk segitiga yang terbuat dari plastik atau logam, mistar tukang kayu, dan penggaris berbentuk pita (meteran pita). Mistar mempunyai batas ukur sampai 1 meter, sedangkan meteran pita dapat mengukur panjang sampai 3 meter. Mistar memiliki ketelitian 1 mm atau 0,1 cm

Pengukuran Panjang Dengan Jangka Sorong

Bagaimanakah mengukur kedalaman suatu tutup pulpen? Untuk mengukur kedalaman tutup pulpen dapat kita gunakan jangka sorong. Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur sampai 10 cm dengan ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm.

Pengukuran Panjang Dengan Mikrometer Sekrup

Tahukah kita alat ukur apa yang dapat digunakan untuk mengukur benda berukuran kurang dari dua centimeter secara lebih teliti? Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm. Mikrometer sekrup dapat digunakan untuk mengukur benda yang mempunyai ukuran kecil dan tipis, seperti mengukur ketebalan plat, diameter kawat, dan onderdil kendaraan yang berukuran kecil.

Pengukuran Massa Benda

Pernahkah kita pergi ke pasar? Ketika di pasar kita mungkin akan melihat berbagai macam alat ukur timbangan seperti dacin, timbangan pasar, timbangan emas, bahkan mungkin timbangan atau neraca digital. Timbangan tersebut digunakan untuk mengukur massa benda. Prinsip kerjanya adalah keseimbangan kedua lengan, yaitu keseimbangan antara massa benda yang diukur dengan anak timbangan yang digunakan. Dalam dunia pendidikan sering digunakan neraca O’Hauss tiga lengan atau dua lengan.

Pengukuran Besaran Waktu

Berbagai jenis alat ukur waktu yang lain, misalnya: jam analog, jam digital, jam dinding, jam atom, jam matahari, dan stopwatch. Dari alat-alat tersebut, stopwatch termasuk alat ukur yang memiliki ketelitian cukup baik, yaitu sampai 0,1 s.

Ringkasan Berbagai Sistem Organ Pada Manusia

        Tubuh manusia mempunyai bebrapa sistem organ, misalnya sistem gerak, pencernaan, pernapasan, sistem peredaran darah, sistem ekskresi, dan sistem reproduksi.Sistem gerak terdiri dari rangka dan otot. Rangka merupakan alat gerak aktif sedangkan otot merupakan alat gerak aktif. Otot dapat berkontraksi dan relaksasi sehingga menggerakkan tulang.                     Gerakan pada tulang menghasilkan gerakan yang kompleks pada manusia. Rangka tersusun oleh berbagai jenis tulang. Antara tulang yang satu dengan tulang yang lain dihubungkan oleh persendian. Adanya persendian memungkinkan timbulnya berbagai gerak. Otot yang menggerakkan rangka disebut otot rangka. Selain otot rangka, terdapat pula jenis otot polos dan otot jantung. Sistem gerak dapat mengalami kelainan, misalnya osteoporosis, patah tulang, dan reumatik.
        Sistem pencernaan makanan berfungsi untuk mencerna makanan agar sari makanan dapat diserap oleh tubuh. Sistem pencernaan disusun oleh saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan meliputi mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Kelenjar pencernaan terdiri dari kelenjar ludah, lambung, hati, pankreas, dan usus halus. Kelainan pada sistem pencernaan misalnya diare, radang usus buntu, sembelit, dan batu empedu.
        Makanan yang sehat harus mengandung cukup zat gizi, yaitu mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Sistem pernapasan bertugas untuk melaksanakan pertukaran gas antara tubuh manusia dengan lingkungan. Alat pernapasan terdiri dari hidung, faring, laring, trakea, bronkus, dan paru-paru. Terdapat dua mekanisme pernapasan yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Kelainan pada sistem pernapasan misalnya bronkitis, asma, salesma, influensa, dan TBC.Sistem peredaran darah dan sistem peredaran getah bening membentuk sistem transportasi pada manusia. Alat peredaran darah terdiri dari jantung, dan pembuluh darah. Sistem peredaran darah manusia termasuk sistem peredaran darah ganda dan tertutup. Darah terdiri dari bagian cair berupa plasma darah dan bagian padat berupa sel-sel darah. Gangguan pada sistem peredaran darah misalnya anemia, serangan jantung, varises, hipotensi, dan hipertensi

Belajar Online pada Masa Pandemi Covid 19

Akhir -akhir ini dunia digemparkan dengan peristiwa wabah Covid 19 atau sering disebut virus korona membuat semua aktivitas tidak berjalan dengan normal akibat dampak virus Covid 19 banyak wilayah yang melakukan PSBB membuat aktivitas kantor, perusahaan, perdagangan, pendidikan dilakukan secara online. akhirnya pembelajaran di sekolah tidak bisa dilaksanakan dan sebagai gantinya maka pembelajaran online bisa dilaksanakan.

Mengikuti pelatihan IGI yaitu sagusablog saya bisa membuat materi dan soal secara online yang bisa diakses oleh siswa sehingga kedepannya saya bisa berkreasi sesuai dengan kondisi ditempat saya mengajar yaitu SMP N Sawiat, salah satu SMP yang terletak antara kabupaten Sorong dan Kabupaten Sorong Selatan.

Terima kasih buat IGI, harapannya saya tetap ke depannya IGI tetap membuat workshop-workshop seperti ini bahkan ysng sesuai dengan perkembangan dunia. Sukses IGI dan program-programnya 


Pembelajaran online


Sabtu, 04 Juli 2020

Dompet Rajutan

                                    Dompet Rajutan

Bahan dasar pembuatan dompet rajut adalah benang poliester yang kuat dan tidak mudah lentur sangat praktis digunakan sehari-hari. dilengkapi dengan furing dan rosleting
dompet rajutan 


menerima pesanan silahkan menghubungi alamat
email dianantika931@gmail.com atau
Facebook Dian Antika Erari
No WA 082238149418

RPP IPA Kelas VII Semester 1

Berikut ini RPP IPA Kelas VII Semester 1

Jumat, 03 Juli 2020

Soal Online Ulangan Harian IPA kelas VII semester 1

Silahkan kerjakan soal dibawah ini

Kamis, 02 Juli 2020

RPP Dampak Pemanasan Global kelas VII Semester 2

berikut ini contoh RPP Dampak Pemanasan Global

Video cara mendaftar jadi anggota IGI

                                     Video cara mendaftar jadi anggota IGI

Skor Siswa

Rabu, 01 Juli 2020

Silabus Mata Pelajaran IPA Kelas VII Semester 1

Berikut Silabus Mata Pelajaran IPA Kelas VII Semester 1

Materi Struktur dan Fungsi Sistem Reproduksi pada Manusia Kelas IX Semester 1

Struktur dan Fungsi Sistem Reproduksi pada Manusia

Sistem reproduksi pada manusia termasuk ke dalam kategori reproduksi seksual. Artinya, reproduksi terjadi melalui proses bertemunya gamet jantan (sperma) dengan gamet betina (ovum) membentuk individu baru yang disebut dengan fertilisasi.

Hasil dari fertilisasi atau pembuahan adalah terbentuknya zigot. Zigot kemudian mengalami perkembangan embrio hingga dilahirkan menjadi anak. Sebagian mamalia, termasuk manusia, bereproduksi secara seksual. Laki-laki akan menghasilkan sperma, sementara perempuan akan menghasilkan ovum.
(sumber gambar
https://gds2020.com
/struktur-dan-fungsi-sistem-reproduksi-pada-manusia/)
Gambar di samping menampilkan sistem reproduksi pada pria. Berikut adalah nama-nama serta fungsi dari tiap organ.

1. Penis berfungsi sebagai saluran kencing atau urine sekaligus tempat keluarnya sperma.

2. Skrotum berperan untuk menjaga suhu testis agar sesuai untuk                                                                                                                                                       memproduksi sperma. Pada skrotum                                                                                                                                       terdapat dua buah testis.

Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup Kelas VIII

Pertumbuhan dan perkembangan Makhluk Hidup

Tahapan Perkembangan Makhluk Hidup Menjadi Dewasa

Tahapan perkembangan makhluk hidup adalah sebagai berikut:

Pembelahan Sel Zigot

Sel zigot akan mengalami serangkaian pembelahan secara mitosis. Sel anakan yang didapatkan menyusun diri sehingga akan terbentuk rongga yang berisi suatu cairan yang disebut sebagai blastoseol. Tahapan proses membentuk bola sel yang berongga disebut juga blostula.

Morfogenesis

Kemudian sel embrio akan terus membelah diri bergerak-gerak dan juga akan mengatur dirinya menjadi suatu bentuk tertentu. Faktor yang mempengaruhi proses tersebut adalah faktor genetik dan faktor lingkungan.

Diferensiasi Sel

Kemudian sel embrio juga berkembang membentuk suatu struktur dan fungsi yang khusus yang nantinya dipersiapkan apabila menjadi dewasa. Contoh pada tahap ini adalah proses pembentukan sel saraf dan sel otot yang terjadi pada hewan, sedangkan pada tumbuhan adalah pembentukan meristem batang dan akar.

Pertumbuhan

Dan setelah terbentuk organ tubuh, selanjutnya pertumbuhan makhluk hidup itu sendiri. Makhluk hidup akan menjadi lebih besar yang disebabkan karena pembelahan sel atau pembesaran sel, atau bisa juga karena kedua-duanya.

Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Tumbuhan

Pengertian/ Definisi dari pertumbuhan adalah merupakan suatu proses menjadi bertambahnya ukuran dan atau isi sel yang sudah tidak bisa balik kembali (irreversibel). Pada pertumbuhan bersifat kuantitatif sehingga dapat dilakukan pengukuran dengan memakai alat tertentu.

Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Hewan

Bagian tubuh hewan yang mengalami terjadinya pertumbuhan dan juga perkembangan adalah menyeluruh pada bagian tubuh. Proses pertumbuhan adalah merupakan hasil/ akibat dari proses pembelahan sel secara mitosis yang tentunya dengan adanya pembelahan tersebut akan menyebabkan jumlah sel akan bertambah dan juga akan membesar. Sedangkan pada perkembangan adalah merupakan hasil dari difrensiasi sel yang telah membelah sehingga akan menjadikan perubahan bentuk tubuh. Pada hewan vertebrata yang terjadinya pembuahan adalah di luar tubuh (fertilisasi eksternal), telur memiliki pertumbuhan dan juga perkembangan yang cukup singkat. Pada hewan vertebrata yang proses dari pembuahannya terjadi di dalam tubuh atau disebut juga fertilisasi internal, embrio akan terlindung di dalam rahim induknya. Pada hewan mamalia yang memeiliki tali plasenta, embrio akan mendapatkan makanan dari induk melalui perantara plasenta tesebut. Lamanya masa kehamilan (fetus) biasanya akan berbeda-beda karena semakin besar tubuhnya maka akan lama masa kehamilannya.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan Perkembangan

Tumbuhan

Faktor yang dapat mempengaruhi dari proses pertumbuhan dan perkembangan untuk tumbuhan yaitu 2 macam : faktor eksternal (faktor dari luar) dan faktor internal (faktor dari dalam). Faktor internal yaitu faktor gen dan faktor hormon. Pada gen terdapat sifat yang menurun pada keturunan yang dihasilkan. Selain mempunyai sifat yang menurun, gen juga dapat berfungsi untuk mengontrol reksi kimia sel, misalnya sintesis protein. Dalam pertumbuhan hormon memiliki peran sangat vital. Contoh hormon pertumbuhan yaitu : auksin, sitokinin, giberlin.

Sedangkan faktor eksternal (dari luar) yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan yaitu:
  • Makanan. Apabila suatu tumbuhan kekurangan nutrisi maka kecepatan untuk tumbuh menjadi berkurang (menurun) dan bisa menyebabkan kematian.
  • Air. Peran air adalah untuk proses fotosintesa,  untuk mengaktifkan reaksi enzimatik, mempertahankan kelembaban dan juga untuk membantu perkecambahan.
  • Suhu. Pada tumbuhan memerlukan suhu optimum yaitu suhu tertentu yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan. Suhu yang terendah yang memungkinkan masih bisa untuk tumbuh disebut suhu minimum, sedangkan suhu maksimum adalah suhu tertinggi yang memungkinkan masih bisa untuk tumbuh.
  • Kelembaban. Kelembaban dapat terjadi pada tanah dan udara. Kondisi yang lembab akan menyebabkan air banyak yang terserap, namun sedikit yang diuapkan. Pada kondisi yang lembab yang akan menjadi faktor pendukung terjadinya pemanjangan sel-sel
  • Oksigen. Mempunyai fungsi untuk reaksi metabolisme tumbuhan sebab sangat vital di dalam respirasi yang menghasilkan energi.
  • Cahaya. Kebutuhan cahaya untuk setia tumbuhan akan berbeda-beda. Cahaya akan menghambat pertumbuhan yang meninggi karena tumbuhan yang ditempat gelap akan lebih cepat tingginya dari pada tumbuhan yang ada di tempat yang terang. Hal ini karena cahaya bisa menguraikan hormon auksin. Pertumbuhan  yang berada pada tempat yang gelap dinamakan etiolasi.

Hewan

Seperti halnya tumbuhan, pada hewan pun faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya bisa karena faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal beupa gen dan hormon. Gen merupakan penentu pola pertumbuhan yang meliputi : bentuk tulang, otot, warna kulit dan sebagainya sehingga tinggi dan besar tubuh sangat terkait dengannya. Hormon merupakan getah yang dihasilkan dari adanya kelenjar endoskrin yang mana kelenjar ini mempunyai fungsi yaitu antara lain untuk mendorong pertumbuhan. Hormon yang memiliki pengaruh yang utama adalah somatotrof yang merupakan hasil dari kelenjar pituitary. Makhluk hidup yang kekurangan hormon somatotrof akan mengalami kekerdilan sedangkan yang kelebihan akan mengalami pertumbuhan yang raksasa.

Metamorfosis

Pengertian metamorfosis adalah merupakan suatu proses perubahan yang melibatkan perubahan bentuk dan struktur yang terjadi pada hewan yang diawali dari fase embrio sampai dengan fase dewasa. Ada 2 macam metamorfosis yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.

Berikut sedikit keterangannya:
1. Metamorfosis sempurna.
Pada metamorfosis sempurna meliputi tahap-tahab berikut ini : telur - larva - pupa - dewasa. Sebagai contoh adalah pada katak, kupu-kupu, nyamuk, lalat buah.

2. Metamorfosis tidak sempurna.
Tahap-tahapnya antara lain : telur - nimfa - dewasa. Contoh hewannya adalah belalang, jangkrik, kecoa.

Metagenesis

Pengertian metagenesis adalah pergiliran keturunan antara vase vegetatif dan fase generatif. Pengertian fase vegetatif adalah merupakan suatu fase dihasilkannya spora sehingga fase ini dikenal dengan nama fase sporofit. Sedangkan fase generatif adalah merupakan suatu fase dihasilkannya gamet, sehingga fase ini dikenal dengan nama fase gametofit.

Makhluk hidup/ organisme yang mengalami metagenesis antara lain tumbuhan lumut, tumbuhan paku, ubur-ubur (obelia Sp), dan plasmodium Sp.

Tumbuhan Lumut

Spora lumut apabila jatuh pada tempat yang cocok akan menjadi protonema yang kemudian akan tumbuh menjadi gametofit muda. Gametofit kemudian akan tumbuh menjadi gamet (Gamet jantan disebut anteredium yang menghasilkan sperma sedangkan gamet betina disebut arkegonium yang menghasilkan sel telur). Peleburan antar sel sperma dan sel telur akan menghasilkan yang namanya zigot. Kemudian zigot akan berkembang menjadi sporogonium yang menghasilkan akan menghasilkan spora.

Tumbuhan Paku

Spora tumbuhan paku apabila jatuh pada tempat yang cocok akan menjadi protalium yang mempunyai anteredium dan erkegonium  sehingga dinamakan fase gametofit. Peleburan antara sel sperma dan sel telur menghasilkan zigot yang kemudian akan tumbuh menjadi tumbuhan paku dan tumbuhan paku inilah yang disebut sebagai fase sporofit.

Ubur-ubur

Bentuk ubur-ubur pada saat berlangsung perkembangan aseksual adalah bulat anjang (polop), tetpi pada saat berlangsung perkembangbiakan seksual adalah berbentuk seperti payung (medusa). dari bentu gamet , kuncup medusa  dipisahkan menjadi organisme yang bisa menghasilkan sel kelamin jantan an sel kelamin betina. Apabila sel kelamin jantan dan sel kelamin betina bergabung maka akan terbentuk zigot dan akan terbentuk ubur-ubur baru yang berbentuk polop. Kemudian polip berkembang biak dengan membentuk tunas pada bagian ujungnya. Jika tunas dilepaskan maka akan tumbuh menjadi medusa dan akan terulang kembali sikluus ubur-ubur.

Plasmodium Sp

Siklus hidup dari Plasmodium Sp di awali dari infeksi sporofit yang dilakukan oleh gigitan nyamuk anopheles betina. Kemudian di dalam tubuh manusia sporofit akan menyerang sel darah merah dan akan berkembang biak secara vegetatif dengan cara membelah diri secara berulang-ulangmenjadi merozoit dengan jumlah yang sangat banyak. Apabila merozoit telah matang maka akan pecah sel darah merahnya dan merozoit akan berhamburan keluar, kemudian kaan menyerang sel darah merah yang baru. Masa perkembangan sporofit menjadi merozoit dinamakan sporulasi. Dari sekian banyak merozoit ada yang berkembang menjadi sel gamet/ gametozoid. Apabila gametozoid tersebut terhisap oleh nyamuk maka dalam perut nyamuk terebut berkembang menjadi gamet jantan (mikrogametozoid) dan gamet betina (makrogametozid). Di dalam nyamuk mikrogametozoid dan makrogametozid akan bergabung menjadi zigot yang kemudian keluar menembus usus nyamuk dan berubah menjadi  ookista kemudian akan membelah diri membentuk sporofit masuk ke dalam tubuh orang dan siklus hidup plasmodium akan terulang lagi.
 Sumber: Aanwijzing.com

Workshop Online SAGUSABLOG (Satu Guru Satu Blog) GRATIS

Sagusablog (Satu Guru Satu Blog) Lanjutan

 Workshop Online Sagusablog Dasar 42 dimulai pada tanggal 14 sampai 20 Juni 2020. Syarat untuk menjadi peserta pada Workshop ini adalah sudah terdaftar menjadi anggota IGI (Ikatan Guru Indonesia) dan menginstal aplikasi telegram pada laptop atau android tujuannya agar bisa terhubung dengan mentor dan peserta lain untuk sharing dan berbagi pengetahuan. Adapun materi workshop ini adalah:
  1. Membuat blog dengan blogger
  2. Mengganti dan mendesain template bawaan blogger
  3. Mendesain Header blog
  4. Membuat dan Mengelola Menu Blog
  5. Membuat dan mengelola soal online di google drive
Setelah dinyatakan lulus dari Sagusablog Dasar maka ada Workshop berikutnya yaitu Sagusablog lanjutan yang dimulai pada tanggal 01 sampai 07 Juli 2020. Adapun materi workshop ini adalah:

  1. Membuat blog guru dengan engine blogger
  2. Mengganti template blog guru dengan template dari pihak ketiga
  3. Mendesain header blog guru dengan Adobe Photoshop
  4. Mengelola dan menghias blog guru
  5. Membuat soal online di Google Drive
  6. Custom Domain dengan domain premium / domain gratis
  7. Monetize Blog
  8. SEO (Search Engine Optimization)
Terima kasih buat IGI dan Sagusablog yang sudah membuat workshop online yang bisa diikuti para guru dari Sabang sampai Merauke dan menambah pengetahuan baru untuk para guru. 


Besaran Pokok dan Besaran Turunan (Kelas VII)

Besaran Pokok dan Besaran Turunan

1. Objek IPA dan Pengamatannya

  • IPA adalah ilmu yang mempelajari segala sesutu yang berada di sekitar kita baik yang hidup maupun yang mati.
  • Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam melakukan penelitian tersebut dinamakan metode ilmiah.
  • Metode ilmiah merupakan proses keilmuan untuk mendapatkan pengetahuan (dari pemecahan masalah dan mengetahui penyebabnya) secara sistematis sehingga dapat diperoleh simpulan yang dapat dipercaya (valid).

2. Pengukuran IPA

  • Pengukuran dapat diartikan sebagai kegiatan mengukur suatu besaran dari objek atau benda. Pengertian pengukuran tersebut menunjukkan bahwa dalam kegiatan mengukur dibutuhkan alat ukur yang sesuai dengan besarannya.
  • Sedangkan mengukur adalah membandingkan nilai besaran yang diukur dengan alat ukur yang sesuai, misalnya mengukur lebar meja dengan mistar, mengukur kecepatan lari dengan stopwacth, atau mengukur massa benda dengan neraca.
  • Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan nilai dan satuan. Satuan adalah pembanding dalam sebuah pengukuran.
  • Di dalam melakukan kegiatan pengukuran terhadap suatu benda, yang terpenting adalah menggunakan alat ukur yang sesuai dan standar.
  • Syarat pengukuran tersebut harus dipenuhi untuk mendapatkan nilai ukur yang tepat.  Pengukuran yang teliti akan menghasilkan nilai yang akurat. Semakin tinggi tingkat ketelitian sebuah alat ukur, maka nilai pengukuran semakin baik

3. Besaran Pokok dan Besaran Turunan

  • Berdasarkan jenis satuanya, maka besaran dibedakan menjadi besaran pokok dan besaran turunan.

    Besaran pokok

    Besaran pokok merupakan besaran yang satuannya telah didefinisikan terlebih dahulu, terdiri atas tujuh besaran.

    Berikut ini tujuh besaran pokok besarta satuannya berdasarkan Satuan Internasional (SI).

                            Tabel Besaran-Besaran Pokok

Besaran

Satuan

Lambang Satuan

Panjang

Meter

M

Massa

Kilogram

kg

Waktu

Sekon

S

Suhu

Kelvin

K

Kuat Arus

Ampere

A

Intensitas Cahaya

Kandela

cd

Jumlah Zat

mol

mol










        Besaran turunan
  • Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Misalnya : Luas adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok panjang, kecepatan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok panjang dan waktu.misalnya kecepatan, percepatan, gaya, usaha, dll.