IGI (Ikatan Guru Indonesia)

Bersama IGI dan Sagusablog meningkatkan kompetensi para guru se-Indonesia.

Perangkat

Kumpulan Silabus dan RPP

Materi Pembelajaran

Kumpulan Materi Pembelajaran

Minggu, 05 Juli 2020

Reproduksi pada tumbuhan dan hewan

                 Reproduksi pada tumbuhan dan hewan

Tumbuhan dan hewan dapat melakukan reproduksi secara seksual dan aseksual.  
  • Reproduksi aseksual adalah reproduksi tumbuhan atau hewan tanpa melewati proses fertilisasi. Reproduksi aseksual menggunakan organ tubuh ataupun bagian tubuh hewan ataupun tumbuhan
  • Reproduksi seksual adalah reproduksi yang melalui proses fertilisasi, yaitu proses peleburan inti sel kelamin jantan (sel sperma) dan inti sel kelamin betina (sel telur).
Reproduksi aseksual pada tumbuhan
  • Reproduksi aseksual alami tumbuhan Angiospermae dengan menggu nakan rhizoma (jahe, kunyit, lengkuas, temulawak), stolon (stroberi), umbi lapis (bawang) , umbi batang (kentang), kuncup adventif daun (cocor bebek), dan anakan. 
  • Reproduksi aseksual buatan dapat dilakukan melalui cangkok, merunduk, menyambung, menempel dan setek. 
Reproduksi seksual pada tumbuhan
merupakan cara reproduksi yang melibatkan sel kelamin dan fertilisasi. Reproduksi seksual pada tumbuhan melibatkan sel kelamin berupa sel sperma yang dihasilkan oleh serbuk sari dan sel telur yang dihasilkan oleh putik. 

Reproduksi pada tumbuhan Gymnospermae secara seksual 
melalui penyerbukan dan pembuahan yang terjadi pada strobilus. Reproduksi aseksual terjadi melalui tunas akar pada tumbuhan pinus dan bulbil pada tanaman pakis haji.
  • Tumbuhan paku mengalami tahap gametofit dan sporofit pada tahap gametofi yaitu dengan diha silkannya sel kelamin. Sel kelamin jantan dan betina yang dihasilkan akan mengalami fertilisasi. Tahapan selanjutnya adalah sporofit,fertilisasi akan tumbuh menjadi tumbuhan paku yang dapat menghasilkan spora.
  • Tumbuhan Lumut (Bryophyta) mengalami reproduksi seksual dan aseksual pada satu kali siklus hidupnya. Reproduksi seksual dengan menghasilkan gamet jantan dan gamet betina, yaitu pada tahap gametofit. pada tahap sporofit menghasilkan spora. Reproduksi lumut secara aseksual dapat melalui gemmae atau kuncup.
Teknologi reproduksi pada tumbuhan
  • vertikultur
  • hidroponik
  • kultur jaringan tumbuhan
Reproduksi secara aseksual
a. Tunas
b. Fragmentasi
c. Partogenesis

Reproduksi secara seksual
 Berdasarkan cara perkembangan dan kelahiran embrionya hewan yang bereproduksi secara seksual dibagi menjadi hewan vivipar, ovipar dan ovovivipar.
  • Beberapa hewan dapat mengalami tahap reproduksi seksual dan tahap reproduksi aseksual dalam satu kali siklus hidup, misalnya pada ubur-ubur.
  •  Beberapa hewan dapat mengalami metamorfosis atau perubahan struktur tubuh tiap tahap pertumbuhan dan perkembangannya. Metamorfosis da pat digolongkan menjadi metamorfosis sempuna dan metamorfosis tidak sempurna. 
  • Teknologi reproduksi pada hewan ialah melalui inseminasi buatan. 
  • Hewan dan tumbuhan terjaga kelangsungan hidupnya selain melalui reproduksi juga melalui peristiwa adaptasi dan seleksi alam

Pengukuran

Pengukuran 

merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan. Misalnya, kita melakukan kegiatan pengukuran panjang meja dengan pensil. Dalam kegiatan tersebut artinya kita membandingkan panjang meja dengan panjang pensil. Panjang pensil yang kita gunakan adalah sebagai satuan. Sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan angka disebut besaran, sedangkan pembanding dalam suatu pengukuran disebut satuan. Satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang sama atau tetap untuk semua orang disebut satuan baku, sedangkan satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang tidak sama untuk orang yang berlainan disebut satuan tidak baku

Pengukuran Panjang

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang benda haruslah sesuai dengan ukuran benda. Sebagai contoh, untuk mengukur lebar buku kita gunakan pengaris, sedangkan untuk mengukur lebar jalan raya lebih mudah menggunakan meteran kelos.

Pengukuran Panjang Dengan Mistar

Penggaris atau mistar berbagai macam jenisnya, seperti penggaris yang berbentuk lurus, berbentuk segitiga yang terbuat dari plastik atau logam, mistar tukang kayu, dan penggaris berbentuk pita (meteran pita). Mistar mempunyai batas ukur sampai 1 meter, sedangkan meteran pita dapat mengukur panjang sampai 3 meter. Mistar memiliki ketelitian 1 mm atau 0,1 cm

Pengukuran Panjang Dengan Jangka Sorong

Bagaimanakah mengukur kedalaman suatu tutup pulpen? Untuk mengukur kedalaman tutup pulpen dapat kita gunakan jangka sorong. Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur sampai 10 cm dengan ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm.

Pengukuran Panjang Dengan Mikrometer Sekrup

Tahukah kita alat ukur apa yang dapat digunakan untuk mengukur benda berukuran kurang dari dua centimeter secara lebih teliti? Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm. Mikrometer sekrup dapat digunakan untuk mengukur benda yang mempunyai ukuran kecil dan tipis, seperti mengukur ketebalan plat, diameter kawat, dan onderdil kendaraan yang berukuran kecil.

Pengukuran Massa Benda

Pernahkah kita pergi ke pasar? Ketika di pasar kita mungkin akan melihat berbagai macam alat ukur timbangan seperti dacin, timbangan pasar, timbangan emas, bahkan mungkin timbangan atau neraca digital. Timbangan tersebut digunakan untuk mengukur massa benda. Prinsip kerjanya adalah keseimbangan kedua lengan, yaitu keseimbangan antara massa benda yang diukur dengan anak timbangan yang digunakan. Dalam dunia pendidikan sering digunakan neraca O’Hauss tiga lengan atau dua lengan.

Pengukuran Besaran Waktu

Berbagai jenis alat ukur waktu yang lain, misalnya: jam analog, jam digital, jam dinding, jam atom, jam matahari, dan stopwatch. Dari alat-alat tersebut, stopwatch termasuk alat ukur yang memiliki ketelitian cukup baik, yaitu sampai 0,1 s.

Ringkasan Berbagai Sistem Organ Pada Manusia

        Tubuh manusia mempunyai bebrapa sistem organ, misalnya sistem gerak, pencernaan, pernapasan, sistem peredaran darah, sistem ekskresi, dan sistem reproduksi.Sistem gerak terdiri dari rangka dan otot. Rangka merupakan alat gerak aktif sedangkan otot merupakan alat gerak aktif. Otot dapat berkontraksi dan relaksasi sehingga menggerakkan tulang.                     Gerakan pada tulang menghasilkan gerakan yang kompleks pada manusia. Rangka tersusun oleh berbagai jenis tulang. Antara tulang yang satu dengan tulang yang lain dihubungkan oleh persendian. Adanya persendian memungkinkan timbulnya berbagai gerak. Otot yang menggerakkan rangka disebut otot rangka. Selain otot rangka, terdapat pula jenis otot polos dan otot jantung. Sistem gerak dapat mengalami kelainan, misalnya osteoporosis, patah tulang, dan reumatik.
        Sistem pencernaan makanan berfungsi untuk mencerna makanan agar sari makanan dapat diserap oleh tubuh. Sistem pencernaan disusun oleh saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan meliputi mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Kelenjar pencernaan terdiri dari kelenjar ludah, lambung, hati, pankreas, dan usus halus. Kelainan pada sistem pencernaan misalnya diare, radang usus buntu, sembelit, dan batu empedu.
        Makanan yang sehat harus mengandung cukup zat gizi, yaitu mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Sistem pernapasan bertugas untuk melaksanakan pertukaran gas antara tubuh manusia dengan lingkungan. Alat pernapasan terdiri dari hidung, faring, laring, trakea, bronkus, dan paru-paru. Terdapat dua mekanisme pernapasan yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Kelainan pada sistem pernapasan misalnya bronkitis, asma, salesma, influensa, dan TBC.Sistem peredaran darah dan sistem peredaran getah bening membentuk sistem transportasi pada manusia. Alat peredaran darah terdiri dari jantung, dan pembuluh darah. Sistem peredaran darah manusia termasuk sistem peredaran darah ganda dan tertutup. Darah terdiri dari bagian cair berupa plasma darah dan bagian padat berupa sel-sel darah. Gangguan pada sistem peredaran darah misalnya anemia, serangan jantung, varises, hipotensi, dan hipertensi

Belajar Online pada Masa Pandemi Covid 19

Akhir -akhir ini dunia digemparkan dengan peristiwa wabah Covid 19 atau sering disebut virus korona membuat semua aktivitas tidak berjalan dengan normal akibat dampak virus Covid 19 banyak wilayah yang melakukan PSBB membuat aktivitas kantor, perusahaan, perdagangan, pendidikan dilakukan secara online. akhirnya pembelajaran di sekolah tidak bisa dilaksanakan dan sebagai gantinya maka pembelajaran online bisa dilaksanakan.

Mengikuti pelatihan IGI yaitu sagusablog saya bisa membuat materi dan soal secara online yang bisa diakses oleh siswa sehingga kedepannya saya bisa berkreasi sesuai dengan kondisi ditempat saya mengajar yaitu SMP N Sawiat, salah satu SMP yang terletak antara kabupaten Sorong dan Kabupaten Sorong Selatan.

Terima kasih buat IGI, harapannya saya tetap ke depannya IGI tetap membuat workshop-workshop seperti ini bahkan ysng sesuai dengan perkembangan dunia. Sukses IGI dan program-programnya 


Pembelajaran online


Sabtu, 04 Juli 2020

Dompet Rajutan

                                    Dompet Rajutan

Bahan dasar pembuatan dompet rajut adalah benang poliester yang kuat dan tidak mudah lentur sangat praktis digunakan sehari-hari. dilengkapi dengan furing dan rosleting
dompet rajutan 


menerima pesanan silahkan menghubungi alamat
email dianantika931@gmail.com atau
Facebook Dian Antika Erari
No WA 082238149418

RPP IPA Kelas VII Semester 1

Berikut ini RPP IPA Kelas VII Semester 1

Jumat, 03 Juli 2020

Soal Online Ulangan Harian IPA kelas VII semester 1

Silahkan kerjakan soal dibawah ini